Kampung Swastika Buana

Kec. Seputih Banyak
Kab. Lampung Tengah - Lampung

Info
MARI KITA BERSAMA - SAMA MEWUJUDKAN KAMPUNG SWASTIKA BUANA YANG MANDIRI,MAJU DAN BERDAYA SAING. SWASTIKA BUANA HEBAT ( Humanis Elegan Berdaya Saing, Aman, Tertib )

Artikel

R.a Kartini yang selalu menginspirasi

I WAYAN EDI CANDRA

21 April 2022

170 Kali dibuka

Raden Ajeng Kartini atau R. A. Kartini adalah satu dari sederet pahlawan perempuan nasional yang meninggalkan jasa besar untuk Negeri. Ia dikenal sebagai tokoh utama emansipasi wanita di Indonesia.Mengalami banyak rintangan tidak membuat Kartini berhenti berjuang untuk kesetaraan antara perempuan dan laki-laki kala itu. Kartini membuktikan peran perempuan Indonesia tidak kalah penting dari kaum lelaki

Lalu, bagaimana latar belakang lahirnya Hari Kartini? Simak ulasan tentang sosok Kartini dan perjuangannya berikut ini.

 

Keluarga R. A. Kartini

Sejarah Hari Kartini yang Menginspirasi Perempuan Indonesia 

Raden Kartini adalah anak perempuan tertua yang berasal dari keluarga ningrat Jawa. Ayahnya seorang Bupati Jepara yang bernama Raden Mas Sosriningrat. Sedangkan sang Ibu bernama M.A. Ngasirah yaitu putri anak dari seorang guru agama di Teluwakur, Jepara. Karena hal ini, Kartini dianggap sebagai kaum priayi atau kelas bangsawan pada masa itu.

Tidak hanya terpandang, keluarga Kartini dikenal cerdas. Sang kakek, Pangeran Ario Tjondronegoro IV adalah sosok cerdas yang diangkat menjadi bupati di usia 25 tahun. Begitupun dengan kakak Kartini bernama Sosrokartono yang ahli dalam bidang bahasa.

Perjalanan Hidup R. A. Kartini

Sampai usianya menginjak 12 tahun, Kartini duduk di bangku sekolah bernama Europeesche Lagere School atau ELS. Pada zaman kolonial Hindia Belanda di Indonesia, sekolah ini hanya diperuntukan bagi anak-anak keturunan Eropa, timur asing atau pribumi dari tokoh terkemuka. Selain itu, ELS mewajibkan murid-muridnya berbahasa Belanda untuk keseharian. Beruntungnya, bahasa Belanda menjadi salah satu pelajaraan kesukaan Kartini.

Sayangnya, sekolah yang dijalani Kartini tidak dapat berlangsung lama karena ia dipingit dan harus tinggal di rumah. Tak hanya berdiam diri, Kartini memilih belajar sendiri, membaca, dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda. Salah satunya bernama Rosa Abendanon. Kartini pun tertarik dengan kemajuan berpikir perempuan Eropa dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa yang dibacanya.

Tidak lama kemudian, Kartini menikah dengan Bupati Rembang Raden Adipati Joyodiningrat pada tanggal 12 November 1903. Mengerti akan keinginan Kartini, suaminya memberi kebebasan dan mendukungnya dalam mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang. Kini, Gedung tersebut disebut sebagai Gedung Pramuka.

Dari pernikahannya, Kartini memiliki anak pertama sekaligus menjadi anak terakhirnya yang lahir pada tanggal 13 September 1904 bernama Soesalit Djojoadhiningrat. Empat hari pasca melahirkan, Kartini menghebuskan nafas terakhir tepatnya tanggal 17 September 1904. Diketahui umurnya kala itu baru menginjak 25 tahun. Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang, Jawa Tengah.

Walaupun sudah tiada, karya tulisan Kartini berhasil dikumpulkan oleh sahabatnya yang ada di Belanda. Sahabatnya tersebut juga menerbitkan karya tulisan Kartini dalam buku berjudul Door Duisternis tot Licht atau Habis Gelap Terbitlah Terang.

Dalam buku tersebut terdapat sejumlah kutipan inspiratif yang menginspirasi kaum perempuan Tanah Air. Karena perjuangannya ini, Kartini dianggap sebagai pahlawan dalam emansipasi perempuan di Indonesia.

Salah satu kutipan fenomenalnya yaitu Semboyan Kartini yang berbunyi, "Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! Dua patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata Aku tiada dapat! melenyapkan rasa berani. Kalimat 'Aku mau!' membuat kita mudah mendaki puncak gunung."

Lahirnya Hari Kartini

Sesuai dengan ketetapan Presiden RI, Ir. Soekarno, melalui surat No.108 Tahun 1964 tertanggal 2 Mei 1964 menetapkan R. A. Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Di surat yang sama, Soekarno juga menetapkan peringatan Hari Kartini sebagai hari besar Nasional yang jatuh pada tanggal 21 April setiap tahunnya. Tanggal tersebut dipilih sesuai dengan hari lahir Kartini.

Hari Kartini biasanya diperingati dengan melakukan upacara bendera di berbagai instasi. Dilengkapi pula dengan parade mengenakan pakaian adat daerah masing-masing sebagai lambang Bhineka Tunggal Ika.

Semangat ini senantiasa lah kita maksimalkan di kehidupan sehari-hari guna meningkatkan kualitas dan kuantitas untuk Kartini di masa depan.

 

Kirim Komentar

Nama
Telp./HP
E-mail

Komentar

Captha

CAPTCHA Image

Komentar Facebook

Aparatur Desa

Kepala Desa

MADE RIMBAWA PUTRA, S.E

Sekertaris Kampung

I WAYAN EDI CANDRA.SP.D.MM

Kasi Pemerintahan

PUTU SUWARATNYANA, SE

Kasi Kesejahteraan

NENGAH SUKARTA A.Md

Kasi Pelayanan

I NYOMAN TRIAWAN ANGGRIANA

Kaur Keuangan

I GEDE SASTRAWAN A.MD

Kaur Umum dan Perencanaan

KOMANG ADI WIDIYANTA S.Kom

Kepala Dusun Eka Sari

KT. SADA

Kepala Dusun Merta Sari

WAYAN ARNATA

Kepala Dusun Sumber Sari

NENGAH SUARDANA

Kepala Dusun Wana Sari

WAYAN KAJI

Kordinator Team Smart Village

KETUT SUPARSIH

Operator Team Smart Village

KADEK WAHYU FERNANDA

Operator Kampung

WAYAN SUTARMI

Staff Kampung

JUMIATI

Operator Team Smart Village

I MADE ARNAWAN

Office Boy

KETUT SUTAMA

Layanan Mandiri
Layanan Mandiri
Layanan Mandiri
Layanan Mandiri

Kampung Swastika Buana

Kecamatan Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung

Lokasi Balai Kampung 3D

SMART VILLAGE Provinsi Lampung

Media Sosial

Statistik Pengunjung

Hari ini:68
Kemarin:68
Total:341.019
Sistem Operasi:Unknown Platform
IP Address:3.143.4.238
Browser:Mozilla 5.0

FROFIL KAMPUNG SWASTIKA BUANA

Transparansi Anggaran

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan

AnggaranRealisasi
Rp 1.431.160.456,00Rp 733.405.800,00

Belanja

AnggaranRealisasi
Rp 1.342.594.972,70Rp 733.405.800,00

Pembiayaan

AnggaranRealisasi
Rp -233.451.670,00Rp 0,00

APBDes 2024 Pendapatan

Dana Desa

AnggaranRealisasi
Rp 968.843.000,00Rp 581.305.800,00

Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi

AnggaranRealisasi
Rp 34.017.456,00Rp 0,00

Alokasi Dana Desa

AnggaranRealisasi
Rp 422.300.000,00Rp 146.100.000,00

Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah

AnggaranRealisasi
Rp 6.000.000,00Rp 6.000.000,00

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa

AnggaranRealisasi
Rp 812.033.272,38Rp 404.492.780,00

Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa

AnggaranRealisasi
Rp 382.621.700,32Rp 229.573.020,00

Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa

AnggaranRealisasi
Rp 41.900.000,00Rp 41.900.000,00

Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa

AnggaranRealisasi
Rp 8.840.000,00Rp 8.840.000,00

Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa

AnggaranRealisasi
Rp 97.200.000,00Rp 48.600.000,00

Lokasi Kantor Kampung

Latitude:-4.799555507248566
Longitude:105.51207304000856

Kampung Swastika Buana, Kecamatan Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah - Lampung

Buka Peta

Wilayah Kampung